Senin, 16 Mei 2016

Administrasi Alat Test Psikologi (Seleksi Karyawan)

Administrasi Alat Test Psikologi (Seleksi Karyawan)

Dunia kerja begitu dekat dengan kami sebagai mahasiswa yang sudah memasuki semester 4 Fakultas Psikologi di Universitas Pancasila ini. Berbagai ranah psikologi pun mulai terpikirkan, dan salah satunya bidang Psikologi Industri dan Organisasi pun menjadi tujuan beberapa teman-teman kami nantinya. Selain juga mendukung fokus Psikologi Fakultas kami dalam Psikologi Bisnis, materi yang kami berupa merupakan seleksi karyawan.
Mengingat luasnya kategori penyeleksian karyawan, maka dari itu pembahasan kami berfokus pada Human Resource bidang Recruitmen. Beberapa alasannya berupa bahwa Human Resource memanglah salah satu bidang populer yang dituju oleh para lulusan Psikologi, bahkan diluar lulusan Psikologi pun juga mulai bersaing masuk dalam posisi tersebut. Alasan dalam memilih Recruitmen ialah banyak dari materi perkuliahan sebelum-sebelumnya yang mengaitkan Human Resource dibidang Recruitmen ini sehingga harapannya mampu sedikit mempermudah bayangan teman-teman kelas kami terkait posisi di bidang ini.
Dalam dunia pekerjaan terkenal akan istilah TASK, yaitu Talent, Attitude, Skill, dan Knowledge. Dimana Talent mengungkapkan Aptitude (terkait Intelegensi individu/karyawan) juga Interest yang muncul dalam diri individu tersebut. Lalu, untuk Attitude yang lebih mengarah pada Personality atau kepribadian seseorang tersebut seperti apa. Dari kedua hal ini sudah memunculkan kebutuhan tes-tes dalam menyeleksi karyawan yaitu Tes Intelegensi, Tes Personality dan Tes Minat.








KRITERIA
-          Pendidikan Sarjana (S1)
-          Penempatan : Jakarta
-          Berkewarganegaraan Indonesia
-          Belum menikah
-          IPK Minimal 3.00 dari skala 4.00
-          Umur maksimal 25 tahun pada saat mengajukan surat lamaran
-          Bersedia ditempatkan dan ditugaskan di seluruh wilayah kerja PT SUCOFINDO (PERSERO)
-          Tidak pernah diberhentikan tidak dengan hormat sebagai pegawai suatu instansi pemerintah atau swasta
-          Mencantumkan kode posisi jabatan pada sudut kanan atas amplop
-          Hanya yang memenuhi syarat yang akan dipanggil untuk mengikuti seleksi di Jakarta
-          Tidak mempunyai hubungan keluarga dengan pegawai perusahaan sebagai suami-isteri; kakak adik kandung/tiri/angkat; orangtua-anak kandung/tiri/angkat

JOB DESK
Job Desk Human Resource Recruitment
1. Rekap Pelamar ( Memasukkan data-data ke Ms Exel )
2. Menyiapkan alat tes
3. Skoring alat tes
4. Input data BPJS ( Memasukkan keterangan data pribadi )
TES INTELEGENSI
MAB-II
MAB-II adalah sebuah tes inteligensi kelompok terbaru yang didesain menggunakan kertas dan pensil yang hampir sama dengan WAIS-R. MAB-II didesain   dapat   memproduksi   sub-subtes   dan   faktor-faktor   paralel   untuk WAIS-R tapi menggunakan format pilihan ganda yang nantinya dapat diskor menggunakan komputer. Tujuan nyata dalam mendesain tes ini adalah untuk memproduksi   sebuah  instrumen   yang   bisa   diselenggarakan   untuk   ratusan belasan, puluhan, bahkan ratusan orang dengan satu pemeriksa dengan latihan yang minim. Sebagai tambahan, MAB-II didesain untuk menghasilkan skor IQ dengan properti psikometris yang sama dengan yang dijumpai pada WAIS-R. Cocok untuk memeriksa mereka yang berumur 16 sampai 74 tahun, MAB-II menghasilkan 10 skor subtes sebaik verbal, performa, dan skala IQ penuh.
Ada 10 sub-subtes yang terdaftar diantaranya :


-          Verbal Performance
-          Information Digit Symbol
-          Comprehension Picture Completion
-          Arithmatic Spatial
-          Similarities Picture Arrangement
-          Vocabulary Object Assembly
WAIS = WB
Versi awal dari Stanford – Binet tidak begitu diterima sehingga tahun 1939 David Wechsler mengembangkan Wechsler Bellevue Intelligence ( WB – Scale ), merupakan tes yang didesain untuk orang dewasa.
Item WB – Scale sudah disusun sesuai dengan tingkatan usia dan dibagi menjadi persubtes. Misalnya item – item aritmatika disusun dalam satu subtes dan disusun secara berurutan mulai dari yang paling sulit sampai yang paling mudah. Tambahannya adalah adanya skala performance dan skala verbal ( dibagi menjadi 6 dan 5 subtes).
CogAT
The Cognitive Abilities Test (Cogat) merupakan deret multilevel yang digunakan untuk anak-anak dan TK sampai tingkat 12. Tes digunakan untuk mengukur kosakata.
CFIT
CFIT adalah sebuah pengukur non verbal untuk inteligensi cair (fluid intelligence) yang pertama kali disusun  pada tahun 1920an oleh psikolog pengukuran terkemuka yaitu Raymond B. Catell. Tujuan dari CFIT adalah untuk mengukur inteligensi cair – kemampuan analisa dan penalaran pada situasi   abstrak   dan   novel   (terbaru)   –   yang   dimana   memiliki   cara   untuk terbebas dari bias budaya. Tes ini aslinya bernama Culture Free Intelligence Test. Nama tersebut kemudian diubah saat hal tersebut menjadi jelas bahwa pengaruh-pengaruh   kultur   tidak   secara   penuh   bisa   dihilangkan   pada   tes inteligensi. CFIT telah melewati serangkaian revisi. Tes ini terdiri dari tiga versi: Skala 1 digunakan untuk orang dewasa yang mengalami kerusakan mental dan juga untuk anak-anak umur 4 sampai 8 tahun; skala 2 digunakan untuk orang dewasa dengan rata-rata rentang inteligensi dan anak-anak umur 8 sampai 13 tahun; skala 3 untuk kemampuan tinggi pada orang dewasa dan mahasiswa perguruan tinggi.
DAT
Differential Aptitude Test Battery. Tes ini sebagai alat untuk mengidentifikasi secara dini tentang siswa yang memiliki intelegensi tinggi. DAT mengungkap 8 bakat khusus yang ada dalam diri seseorang.


-          Berfikir dengan kata-kata
-          Berfikir dengan bilangan
-          Berfikir abstrak
-          Ketelitian dan kecepatan administrasi
-          Berfikir mekanik
-          Hubungan ruang
-          Ejaan
-          Penggunaan bahasa


IST
Tes IST merupakan salah satu tes yang digunakan untuk mengukur inteligensi individu. Tes ini dikembangkan oleh Rudolf Amthauer di Frankfurt, Jerman pada tahun 1953. Amthauer mendefinisikan inteligensi sebagai keseluruhan struktur dari kemampuan jiwa-rohani manusia yang akan tampak jelas dalam hasil tes. Intelegensi hanya akan dapat dikenali (dilihat) melalui manifestasinya misalnya pada hasil atau prestasi suatu tes.
Berdasarkan pemikiran ini Amthauer menyusun sebuah tes yang dinamakan IST dengan hipotesis kerja sebagai berikut:
“Komponen dalam struktur tersebut tersusun secara hierarkis; maksudnya bidang yang dominan kurang lebih akan berpengaruh pada bidang-bidang yang lain; kemampuan yang dominan dalam struktur intelegensi akan menentukan dan mempengaruhi kemampuan yang lainnya.”
SPM
The   Standard   Progressive   Matrices   (SPM)   merupakan   salah   satu contoh   bentuk   skala   inteligensi   yang   dapat   diberikan   secara   individual ataupun kelompok. Skala ini dirancang oleh J.C. Raven dan terbit pada tahun 1960.   SPM   merupakan   tes   yang   bersifat   nonverbal,   artinya   materi   soal-soalnya diberikan tidak dalam bentuk tulisan ataupun bacaan melainkan dalam bentuk   gambar-gambar.   Raven   sendiri   menyebut   skala   ini   sebagai   tes kejelasan pengamatan dan kejelasan berfikir, bukan tes inteligensi umum.
*   Secara keseluruhan, pengukuran yang mengacu pada tujuan kami adalah IST dan CFIT, tetapi melihat banyaknya sub tes pada IST dan memerlukan waktu yang relatif cukup lama akhirnya kami memilih untuk memakai CFIT, didukung juga akan ketersediaan fakultas akan alat ukur ini.
Administrasi CFIT

Sub Test dalam CFIT
CFIT terdiri atas 4 subtes dan setiap subtes harus dikerjakan dalam batas waktu tertentu
ü Subtes 1 – series (3 menit)
ü Subtes 2 – Classification (4 menit)
ü Subtes 3 – Matrices (3 menit)
ü Subtes 4 – Condition / typology (2,5 menit)
Peralatan
ü  Buku soal CFIT
ü  Lembar jawaban
ü  Stopwatch
ü  Alat tulis (pensil)
Instruksi
·         Subtes 1 – series (3 menit)
Di sebelah atas, anda akan menemukan sederet kotak yang berisi urutan gambar. Namun, kotak terakhir belum ada isinya. Tugas anda adalah mengisi kotak tersebut dengan gambar yang sesuai, yang bias dipilih dari enam pilihan jawaban yang tersedia, yaitu A, B, C, D, E dan F. Perlu diingat bahwa gambar-gambar pada soal memiliki pola tertentu sehingga untuk mengisinya,anda perlu mengetahui pola dari urutan gambar tersebut.

·         Subtes 2 – Classification (4 menit)
Pada setiap soal, anda akan menemukan 5 buah gambar yang disusun secara berdampingan. Telitilah gambar-gambar tersebut. Tugas anda adalah menemukan tepat DUA gambar yang memiliki karakteristik yang serupa. TIGA gambar lainnya berfungsi sebagai pengecoh anda, sehingga berhati-hatilah dalam menentukan pilihan.




·         Subtes 3 – Matrices (3 menit)
Di bagian sebelah kiri, anda akan menemukan sebuah kotak besar, yang didalamnyaterdapat kotak-kotak kecil bergambar. Anggaplah ini adalah gambar sebuah sapu tangan, di mana kotak-kotak tersebut memiliki pola tertentu. Perhatikan bahwa bagian sebelah kanan bawah masih kosong. Tugas anda adalah melengkapi bagian kosong tersebut dengan salah satu dari 5 pilihan jawaban di sebelah kanan.

·         Subtes 4 – Condition (2,5 menit)
Pilihlah satu dari kelima jawaban yang mencerminkan kondisi yang sama dengan gambar contoh di sebelah kiri.



TES PERSONALITY
PAPI
Secara singkat, PAPI Kostick merupakan laporan inventori kepribadian (self report inventory), terdiri atas 90 pasangan pernyataan pendek berhubungan dalam situasi kerja, yang menyangkut 20 aspek keribadian yang dikelompokkan dalam 7 bidang: kepemimpinan (leadership), arah kerja (work direction), aktivitas kerja (activity), relasi social (social nature), gaya bekerja (work style), sifat temperamen (temperament), dan posisi atasan-bawahan (followership).
Tes Papi Kostick saat ini sering digunakan dalam lingkup HRD di suatu perusahaan / organisasi. Tes ini merupakan salah satu tes kepribadian yang tercermin dalam tingkah laku yang didasarkan pada kategorisasi. Papi mengukur role dan need individu dalam kaitannya dengan situasi kerja. Dengan mempelajari Papi Kostick, maka kita akan banyak memperoleh informasi mengenai profile individu baik dari segi tipologi kepribadiannya, maupun dalam kontek pekerjaannya
NEO-PI-R
NEO Personality Inventory (NEO PI) dikembangkan oleh Paul J. Costa & Robert R. McCrae yang terdiri atas 3 domain, yaituNeuroticism, Extraversion dan Openness to Experience, serta beberapa skala umum untuk Agreeableness dan Conscientiousness. Secara umumnya, skalalima domain dan skala aspek-aspek personaliti dalam NEO PI-R memudahkan taksiran menyeluruh dan terperinci mengenai kepribadian dewasa.
DISC
DISC mengukur empat faktor perilaku seseorang, yaitu Dominance, Influence, Steadiness dan Compliance. Empat faktor ini merupakan suatu konstruksi yang cukup kompleks, dan tidak mudah digambarkan dengan satu kata saja, tetapi dapat dikelompokkan sebagai unsur ketegasan (assertiveness), komunikasi (communication), kesabaran (patience) dan struktur (structure). DISC dapat digunakan untuk mendeskripsikan cara pendekatan atau gaya yang dikembangkan seseorang, motivasi dan termasuk hal yang tidak disukainy, kekuatan dan kelemahannya, serta pandangan-pandangan mereka terhadap orang lain.  Lebih jauh hal ini tentunya dapat membantu untuk memperkirakan reaksi seseorang pada situasi dan keadaan yang sedang dihadapinya.
EPPS
EPPS merupakan tes kepribadian yang bersifat verbal dan memakai forced choice technique (fct). Sifatnya memilih, diantarkan kepada pilihannya (walaupun dasarnya juga alternatif, A atau B namun disertai kata-kata yang sifatnya mengantar kepada pilihannya). Tes kepribadian ni untuk melihat kecenderungan kebutuhan-kebutuhan seseorang dapat diklasifikasikan kedalam 15 golongan yag dibuat berdasarkan daftar kebutuhan pokok manusia, yang disusun oleh Henry Murray dan kawan-kawan (1938). Golongan-golongan tersebut yaitu Achievement, Deference, Order, Exhibition, Autonomy, Affiliation, Intraception, Succorance, Dominance, Abasement, Nurturance, Change, Endurance, Heterosexuality, Aggression.
MBTI
Test MBTI atau Myers Briggs Type Indicator, merupakan sebuah metode pengukuran berbentuk kuesioner yang digunakan untuk membaca kepribadian seseorang, khususnya untuk memahami bagaimana seseorang menilai sesuatu dan membuat keputusan, metode ini dikembangkan oleh Katharine Cook Briggs dan putrinya Isabel Briggs Myers berdasarkan teori kepribadian yang dikemukakan oleh Carl Gustav Jung dalam bukunya Psychological Types (1921M). Instrument tes yang mulai dikembangkan pada masa Perang Dunia Ke-II ini pertama dipublikasikan pada 1962M, dengan tujuan awal untuk membuat teori kepribadian C.G Jung ini dapat diaplikasikan dalam penggunaan praktis dan lebih mudah dimengerti, sehingga dapat membantu para pekerja untuk menemukan pekerjaan yang paling cocok dengan diri mereka.
KRAEPELIN
Dalam Anne Anastasi, Tes Kraepelin merupakan Speed Test. Ciri utama dari spee test adalah tidak adanya waktu yang cukup bagi testi untuk menyelesaikan semua soal. Jadi pada tes kraepelin ini, testi memang tidak diharapkan untuk menyelesaikan sepenuhnya semua jalur. Yang dilihat disini adalah bagaimana kecepatan kerja testi dalam menyelesaikan setiap lajur. Kemudian aspek psikologis yang ikut berpengaruh dalam penyelesaian Tes Kraepelin ini bermacam-macam, diantaranya persepsi-visual, koordinasi sensori-motorik, pushing power, ketahanan, learning effect.
PAULI
Tes Pauli merupakan penyempurnaan dari Tes Kraepelin yang mana merupakanalat diagnostik yang dapat dipercaya untuk memeriksa batas-batas perbedaan individu, dasar tipologi keribadian juga alat bantu eksperimental yang menjadi dasar untuk diagnostik karakterologi. Disamping dari itu, Tes Pauli juga merupakan suatu metode eksperimental untuk mendapat pengaruh sikap kerja terhadap prestasi kerja.

*        Dari sedikit gambaran beberapa tes diatas, ada empat tes terkait sikap kerja yang ingin kami teliti yaitu PAPI, EPPS, KRAEPELIN dan PAULI. Tetapi karena PAPI merupakan tes dalam situasi kerja tidak mungkin untuk ditempatkan pada saat rekruitmen, sehingga perusahaan kini umumnya menggunakan Tes PAPI untuk kenaikan jabatan karena sudah terdapat background kinerja karyawan selama kontrak di dalam perusahaan tersebut. Sedangkan EPPS, karena mengukur bagaimana seseorang menilai sesuatu dan membuat keputusan cukup abstrak sehingga ada baiknya berdampingan dengan PAPI saat melakukan kenaikan jabatan. Lalu, Pauli juga mengandung unsur eksperimental untuk mengetahui sikap kerja karyawan, melihat dari teknik skoringnya yang juga terhitung cukup rumit dan juga ketidaktersedianya alat tersebut dalam fakultas kami sehingga kami memutuskan memakai kraepelin yang memang tersedia di dalam fakultas.
Disisi lain, kami merasa Tes Kraepelin  bagus digunakan untuk menentukan atau menetapkan pekerjaan yang cocok untuk seseorang yang ingin bekerja, atau untuk instansi yang sedang melakukan recruitment tenaga kerja. Dan dengan kemajuan teknologi tes ini dapat dibuat sedemikian rupa sehingga tes ini masih bisa dimanfaatkan sesuai dengan perkembangan zaman.
Administrasi Kraepelin Test

Peralatan
-       Lembar Kraeplin
-       Pensil (HB/2B tidak masalah)
-       Penggarisan
-       Stopwatch
Instruksi
1.      Anda akan menemukan deretan bilangan dan terbagi dalam lajur-lajur. Tugas anda adalah menjumlahkan antara SATU bilangan dengan SATU bilangan lain yangtepat berada di atasnya.
2.      Mulailah dari bilangan paling bawah, dan dari lajur paling sebelah kiri.
3.      Setiap saya katakan PINDAH, maka anda harus menghentikan kerja anda di satu lajur. Segera pindahlah ke lajur di sebelah kanannya.
4.      Dan begitu seterusnya sampai saya katakan selesai.
5.      Katakan pada peserta untuk MENCORET jawaban bila melakukan kesalahan. Hindari menghapus jawaban karena memakan waktu.
6.      Jangan lupa : BERI CONTOH DI PAPAN TULIS
7.      Waktu perlajur adalah 30 detik (peserta tidak diberi tahu). Setelah 30 detik, katakana PINDAH (atau diberi ketukan keras).*
8.      Selalu kerjakan sebanyak 41 lajur. Lajur terakhir adalah cadangan seandainya terdapat parit.




TES MINAT BAKAT

Holland
Kekurangan Holland
·  Kurang ditinjau proses perkembangan yang melandasi ke 6 tipe kepribadian dan tidak menunjukkan fase-fase tertentu dalam proses perkembangan, serta terdapat batasan usia dalam mengerjakan tes minat holland.
·  Dalam mengerjakan alat tes holland tesste menjawabnya dengan faking.
·  Dalam menjawab alat tes holland bisa terjadi bias dalam menjawabnya.
Kelebihan Holland
·  Alat tes ini arahnya sudah jelas yaitu yang terfokus pada mengukur minat seseorang.
·  Dengan alat tes ini dapat diketahui karakteristik yang dimiliki oleh individu.
·  Menunjuk pada taraf inteligensi yang memungkinkan tingkat pendidikan sekolah tertentu.
·  Pandangan holland sangat relevan bagi bimbingan untuk jenjang pendidikan menengah dan masa awal pendidikan tinggi.
RMIB
Kelebihan RMIB
·  Dapat dimasukan ke dalam susunan battery test
·  Lebih mudah dikerjakan oleh subjek
·  Score dapat disusun dengan lebih cepat
·  Tugas pengisian dari tes ini akan menimbulkan interest subjek dan kerja sama yang aktif sifatnya.
·  Lebih cocok diberikan kepada orang dewasa
·  Hasil keseluruhan dari tes ini akan memperlihatkan pola interest dari subjek
·  Dapat diberikan secara klasikal ataupun individual
*   Berdasarkan perbandingan tersebut, kami memilih RMIB, karena dari segi pengerjaan lebih mudah untuk subjek, dapat diberikan secara klasikal ataupun individual (fleksibel), waktu cenderung lebih sedikit dibanding alat tes lainnya serta pertimbangan untuk skoring yang dapat disusun lebih cepat
Administrasi RMIB
Tes interest Rothwell-Miller (RMIB) dapat diberikan kepada seseorang secara perseorangan ataupun masal. Kepada mereka diinstruksikan untuk membuat ranking dari daftar pekerjaan yang tersedia dalam formulir tes. Ranking di mulai dengan no. 1 untuk pekerjaan yang paling disukai dalam satu kelompok dan berakhir dengan no. 12 untuk pekerjaan yang paling tidak disukai, sesuai dengan jumlah pekerjaan yang terdapat satu kelompok.Instruksi biasanya sudah terdapat dalam formulir sehingga bagi mereka responden yang sudah dewasa dapat di instruksikan untuk membaca sendiri kecuali untuk orang dewasa yang mempunya intelegensi rendah.

Bagi yang terakhir ini diadakan pengecualian, disebabkan karena mereka dianggap atau diragukan kemampuannya untuk memahami maksud instruksi yang terrtulis, sehingga perlu diberikan beberapa contoh untuk dapat mengerjakannya dengan tepat. Bahkan ini pun masih harus di lengkapi dengan memeriksanya setiap saat untuk mencegah kemungkinan berbuat kesalahan.
Instruksi secara mendetail adalah sebagai berikut :
1.      Pertama-tama katakan kepada mereka : “Bila saudara sudah menerima formulir, tulislah lama, dan keterangan-keterangan lain mengenai diri saudara di kolom yang sudah disediakan di sebelah atas dalam formulir”.
2.      Sesudah beberapa saat, di lanjutkan : “Kemudian bacalah instruksi yang terdapat dalam formulir tersebut” Bunyi instruksi secara tepatnya adalah sebagai berikut” di bawah ini akan saudara temui daftar dari bermacam-macam pekerjaan yang tersusun dalam beberapa kelompok. Setiap kelompok terdiri dari 12 macam pekerjaan. Setiap pekerjaan merukan keahlian khusus yang membutuhkan latihan atau pendidikan keahlian tersendiri. Mungkin hanya beberapa di antaranya yang saudara sukai. akan tetapi di sini saudara diminta untuk memilih pekerjaan mana yang ingin saudara lakukan atau paling saudara sukai, terlepas dari besar kecilnya upah atau gaji yang akan sodara terima atau apakah saudara akan berhasil dalam mengerjakannya
3.      Diberi waktu lagi untuk beberapa saat, dan….. ;“Ada pertanyaan?” Untuk responden dengan intelegensi yag rendah dapat diberikan beberapa ilustrasi sebagai berikut :“ Seandainya saudara mempunyai suatu daftar beberapa buah-buahan misalkan jeruk, nanas, dan rambutan. dan kemudian saya tanyakan kepada saudara buah mana yang paling anda sukai. apabila saudara paling suka buah mangga maka saudara tulis no atau angka 1 di belakang mangga, dan kemudian lebih suka nanas dari pada 2 yang lainnya, maka angka saudara tulis angka 2 di belakang nanas. demikian seterusnya sehingga di belakang setiap nama buah terdapat angka yang menunjukan urutan dari buah-buah kesukaan saudara.
4.      Apabila tidak terdapat pertanyan maka instruksi data di teruskan: “sekarang kerjakan, dan lengkapilah formulir itu sesuai dengan instruksi tadi. mengenai beberapa pekerjaan yang belum atau kurang saudara kenal dapat anda baca keterangannya dibagian akhir formulir ini.
5.      Apabila saudara membuat kesalahan coretlah no yang salah tersebut dan tulislah angka yang benar di samping angka yang salah. Saudara selesai mengerjakannya dapat mengembalikan formulir tersebut.
6.      Kemudian sesudah responden selesai mengisi atau membuat ranking kepada mereka di instruksikan untuk menulis 3 jenis pekerjaan yang di sukainya, tidak tergantung pada jenis pekerjaan yang terdapat di dalam daftar. Boleh menulis pekerjaan yang terdapat dalam daftar boleh juga tidak. Waktu pengambilan tes tidak terbatas akan tetapi biasanya seorang dewasa dapat mengerjakannya 20 menit.







Perincian Pra pelaksana, pelaksanaan, dan pasca pelaksana

Pra pelaksana
Ø  Persiapan dokumen, alat test dan peralatan pendukung
Ø  Konfirmasi peserta
Ø  Registrasi peserta
Ø  Persiapan lokasi/tempat test

Pelaksanaan
Ø  Pemberian instruksi
Ø  Pembagian dan pengumpulan test
Pasca pelaksanaan
Ø  Dokumentasi
Ø  Scoring


Penampilan Administrator

Pada intinya penampilan administrator harus memenuhi kriteria:
1.      Fresh (bersemangat dan ramah)
2.      Bersih
3.      Rapih
4.      Profesional
5.      Nyaman
6.      Tidak mengganggu orang lain (peserta) yang melihatnya (baju yang sesuai, parfum seperlunya)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar