Pengertian
Psikodiagnostik
Dalam psikologi
psikodiagnostik adalah, alat bantu/ metode yang penting dalam mencapai praktis
psikologi.
·
Secara
Teoritis, Psikodiagnostik adalah studi ilmiah tentang berbagai metode untuk
membuat diagnosis psikologis, dalam tujuan supaya dapat memperlakukan manusia
dengan lebih tepat
·
Secara
Praktis adalah setiap metode untuk membuat diagnosis psikologis, dalam tujuan
supaya dapat memperlakukan manusia dengan lebih tepat.
Kegunaan psikodiagnostik :
1. Clinical setting (R.S atau pusat kesehatan
mental)
2. Legal setting (peradilan, LP/rehabilitasi)
3. Educational dan vocational selection
(dilakukan dijurusan SMA)
4. Research setting
Psikodiagnostik ini
muncul dilatarbelakangi oleh kebutuhan klinis, yang dieksiskan oleh Hermann
Rorschach. Dalam mendiganosa seseorang individu, Hermann membuat sebuah tes
yang dinamakan “Test Rorschach”. Test Rorschach adalah suatu tes yang berupa
bercak tinta, yang diteteskan pada kertas sehingga memunculkan bentuk gambar
yang simetris. Lalu subjek/individu yang di tes diminta untuk
mengiterpretasikan gambar tersebut. Beberapa psikolog menggunakan test ini
untuk memeriksa kepribadian seseorang. Test ini banyak digunakan untuk kasus –
kasus dimana pasien tidak ingin menggambar proses terbuka.
Sejarah
Tes Psikologi
Sebelum mempelajari
lebih jauh mengenai psikodiagnostik, perlulah kiranya kita mengetahui terlebih
dahulu latar belakang mengenai sejarah psikodiagnostik. Menurut Wertheimer
(1975), sejarah psikodiagnostik perlu didiskusikan karena memiliki fungsi:
1.
Hal ini baik untuk perkembangan individu karena
menempatkan fenomena yang berbeda dalam satu perspektif
2.
Menunjukkan perbedaan aktivitas profesional dan
hubungan psikodiagnostik dari waktu ke waktu, dan
3.
Adanya peringatan bahwa psikodiagnostik tidak dimulai
dengan prosedur yang tua dan tidak sukses, tetapi ada instrumen dan teorinya.
2200 SM
|
Pemerintahan kerajaan Cina mulai mengadakan tes
seleksi penerimaan pegawai baru
|
Yunani Kuno
|
Kerajaan Yunani Kuno mulai mengadakan tes untuk
evaluasi proses pendidikan
|
Abad Pertengahan
|
Universitas di Eropa mulai menggunakan test untuk
pendidikan formal
|
1837
|
Seguin mempelopori pemberian pelatihan bagi
penderita retardasi mental dan memberikan perhatian pada aspek diskriminasi
sensoris dan pengembangan kendali motorik pada anak. Dasar ini kemudian
menjadi dasar dari tes inteligensi non verbal
|
1838
|
Esquirol mempublikasikan Mental Retardation (MR)
berdasarkan macam dan tingkat gangguannya
|
1884
|
Francis Galton mengadministrasikan test battery
pertama untuk ribuan orang di International Health Exhibit
|
1890
|
James McKeen Cattel menggunakan istilah tes mental
di dalam menggunakan alat tes battery yang diciptakan Galton
|
1897
|
Ebbinghaus mengembangkan tes aritmatic, memory
span, dansentence completion
|
1901
|
Clark Wissler menemukan fakta bahwa Brass Instrument
tidak memiliki korelasi dengan pencapaian nilai akademik seseorang
|
1905
|
Binet dan Simon menemukan tes kecerdasan modern
pertama
|
1913
|
Robert Yerkes menciptakan Army Alpha dan Army Beta
untuk merekrut sukarelawan perang dunia pertama
|
1916
|
Lewis Terman merevisi alat tes Binet dan Simon maka
lahirlah Stanford dan Binet
|
1917
|
Robert Woodworth menciptakan Personal Data
Sheet, alat tes kepribadian yang pertama
|
1920
|
Rorschach Inkblot ditemukan oleh Herman Rorschach
|
1921
|
Psychological Corporation, peneliti utama dari
alat-alat tes psikologi didirikan oleh Cattell, Thorndike dan Woodworth
|
1925
|
Berkembangnya SAT (Scholastic Aptitude Test) oleh
Bingham dan teman-temannya dan dikembangkan kembali oleh Spearman, Thurstone,
Kelly
|
1927
|
Edisi Pertama Strong Vocational Interest
Blank diterbitkan
|
1939
|
Weschler Bellevue Intelegence Scale diterbitkan
|
1942
|
Minnesota Multiphasic Personality Inventory diterbitkan
|
1949
|
Weschler Intelegence Scale untuk
anak-anak diterbitkan
|
Metode dan teknik Psikodiagnostika
Ada beberapa metode dalam psikodiagnostika, yaitu :
1. Observasi
2. Wawancara
3. Tes Psikologi
4. Analisa Dokumen
& Riwayat Hidup
Tes psikologi adalah serangkaian
kegiatan pengukuran untuk mendeskripsikan seseorang, baik kemampuan (ability),
kepribadian, kecenderungan dan sebagainya. Berdasarkan keputusan yang akan
diambil dalam pengukuran, maka tes psikologi mempunyai fungsi sebagai berikut:
·
Fungsi
Seleksi
Tes psikologi berfungsi sebagai
seleksi jika digunakan untuk memilih individu-individu yang cocok/sesuai dengan
kualifikasi yang diharapkan.. misalnya tes masuk suatu lembaga pendidikan atau
tes seleksi jabatan tertentu. Berdasarkan hasilh-asil tes psikologis yang
dilakukan, pimpinan lembaga dapat memutuskan calon-calon pelamar yang dapat
diterima dan menolak alon-calon lainnya.
·
Fungsi
Klasifikasi
Yaitu mengelompokkan
individu-individu dalam kelompok sejenis. Misalnya mengelompokkan siswa yang
mempunyai masalah sejenis, sehingga dapat diberi bantuan yang sesuai dengan
masalahnya. Atau mengelompokkan siswa ke dalam program khusus tertentu.
·
Fungsi
Deskripsi
Tes ini berfungsi untuk menjelaskan
profil seseorang, baik kepribadian, tingkahlaku, kemampuan, minat dan bakat dan
sebagainya.
·
Mengevaluasi
Suatu Tteatment
Tes psikologi digunakan juga untuk
mengavaluasisuatutreatment/tindakan yang telah dilakukan terhadap
seseorang atau sekelompok individu. Ini untuk mengavaluasi sampai tingkat mana
keberhasilan treatment yang sudah diberikan. Evalusi ini sangat membantu
untuk meneruskan tindakan selanjutnya yang akan diambil.
·
Menguji
Hipotesis
Tes psikologi juga bisa digunakan
menguji sebuah hipotesis dan asumsi yang ada. Ini dikarenakan, bahwa tes
psikologi terbuat/disusun dari sejumlah penelitian yang ilmiah
sebelumnya. Contoh penggunaan tes psikologi untuk menguji hipotesis ini
seperti membandingkan hasil eksperimen yang sudah didapatkan dengan tes
psikologi yang sudah dibakukan. Jadi hasilnya dapat di compare (membadingkan),
ataupun tes psikologi bisa langsung menguji hipotesis dengan menurunkan
indicator-indokator dari tes psikologi yang baku.
Tes
Psikologi
Jenis tes dapat
bermacam-macam. Penggolongan dan penggunaan tes harus dipahami dasar sifat dan
tujuannya sehingga tidak salah sasaran. Jenis tes yang sering digunakan
terutama dalam bidang pendidikan dan pekerjaan adalah:
·
Tes
Inteligensi
·
Tes
Bakat
·
Tes
Minat
·
Tes
Prestasi
Dalam kesempatan ini, saya akan membahas
tentang jenis tes yang sering digunakan terutama dalam bidang pendidikan dan
pekerjaan.
Tes
Kecerdasan / Inteligensi (Intelligence)
Merupakan tes yang disusun dan dikembangkan
untuk mengetahui kemampuan dasar individu secara umum. Tes kecerdasan
tradisional, meskipun terkadang ada yang memiliki beberapa subtest, namun
sebenarnya dirancang untuk mendapatkan angka global tunggal ukuran tingkat
perkembangan kognitif umum individu. Keluaran angka ini kemudian sering disebut
sebagai Intelligence Quotient (IQ).
Macam- Macam Test Intelligence
·
IST
·
CFIT
·
STM
·
SB
·
WAIS
·
WISC
1. IST
Fungsi dan Tujuan:
ü
Menggambarkan
pola kerja tertentu
ü
Memahami
diri dan pengembangan pribadi
ü
Merencanakan
pendidikan dan karir
ü
Membantu
pengambilan keputusan dalam hidup individu
Subtes-subtes dalam IST
1. SE : Melengkapi kalimat
2. WA : Melengkapi kalimat
3. AN : Persamaan kata
4. GE : Sifat yang dimiliki bersama
5. RA : Berhitung
6. ZR : Deret angka
7. FA : Memilih bentuk
8. WU : Latihan balok
9. ME : Latihan symbol
2. Tes Intelegensi CFIT
CFIT mengukur Intelegensi individu dalam
suatu cara yang direncanakan untuk mengurangi pengaruh percakapan verbal, iklim
budaya, tingkat pendidikan (Cattel dalam Kumara, 1989).
Tujuan CFIT
Tes ini dipergunakan untuk keperluan yang
berkaitan dengan faktor kemampuan mental umum/kecerdasan.
1.
Skala 1: Usia 4-8 tahun dan orang dengan RM
2.
Skala 2: Usia 8-15 tahun untuk orang Dewasa dengan kecerdasan dibawah
normal
3.
Skala 3: Usia >15 tahun untuk usia sekolah lanjut atas dan orang
dewasa dengan kecerdasan tinggi.
3. STM (Standard Progressive Matrices)
Merupakan salah satu contoh bentuk skala
intelegensi yang dapat diberikan secara individual maupun kelompok.
4. SB (Skala Binet)
Klasifikasi IQ Tes Binet:
•
140 keatas à Very Superior
•
120-139 à Superior
•
110-119 à Rata-rata Atas
•
90-109 à Normal atau Rata-rata
•
80-89 à Rata-rata Bawah
•
70-79 à Borderline Deffective
•
69-kebawah à Cacat Mental (Mentally Detective)
5. WAIS
WAIS (Wechsler Adult Intelligence
Scale-Revised) mengukur 2 aspek kemampuan potensial subyek yaitu aspek verbal
dan aspek performance.
6. WISC
WISC (The Wechsler Intelligence Scale for
Children) terdiri dari 2 skala dari 12 subtes yaitu:
1.
Skala Verbal, terdiri dari:
2.
Informasi
3.
Komprehensi
4.
Aritmatik
5.
Kesamaan
6.
Kosakata
7.
Rentang Angka
TES KEMAMPUAN KERJA
1. TES KRAEPELIN
Tes Kreapelin merupakan hasil dari ciptaan
Emilie Kraepelin dia adalah seorang Psikiater dari Jerman, adapun proses
pembuatannya dari tahum 1856-1926. Alat ini dapat tercipta atas dasar pemikiran
dari faktor – faktor yang merupakan kekhasan dari sensori sederhana, sensori
motor, perseptual dan tingkah laku.
TUJUAN:
ü
Tujuan
dari tes Kraepelin sebenarnya adalah digunakan untuk menentukan seperti apa
tipe performance seseorang, misalnya hasil penjualan yang rendah, dapat
menggindikasi daya gejala depresi mental.
ü
Selain
itu tes Kraepelin juga dapat digunakan untuk mengukur seberapa maximum
performance dari seseorang.
ü
Faktor
kecepatan (speed factor) dimana dalam faktor kecepatan ini ditunjukan pada
beberapa prestasi yang dicapai seseorang atau teste saat mengerjakan tes.
Apabila hasil yang diperoleh oleh teste tinggi maka arah karir yang cocok
adalah bekerja di bidang perkantoran. Seperti pekerjan yang berhubungan dengan
pembuatan jadwal, grafik, dan chart.
ü
Faktor
ketelitian (accuracy factor) Faktor ini ditunjukkan pada berapa kesalahan
(salah maupun terloncat) yang diperbuat dalam pengerjaan tes. Jika teste
mendapatkan jumlah kesalahan sedikit maka teste tersebut dapat dikategorikan
mempunyai tingkat ketelitian yang tinggi,adapun arah karir yang cocok untuk
katagori ini yaitu bekerja pada bidang manajemen, akutansi, perpajakan,
statistika, dan matematika
ü
Faktor
keajegan (rithme factor) faktor keajegan ditunjukkan pada irama kerja seseorang
dalam mengerjakan tes. Untuk mengetahui keajegan atau sering disebut dengan
kestabilan seseorang maka dengan cara menskor deret tertinggi dikerjakan
dikurangi deret terendah yang dikerjakan. Jika hasil yang di peroleh teste
tinggi, maka dapa ditentukan arah karir yang cocok yaitu sebagai direktur atau
pimpinan perusahaan.
ü
Faktor
ketahanan (ausdeur factor) dimana dalam faktor ini dapat ditunjukkan oleh garis
ausdaner dalam mengerjakan tes. Menganalisis dari bentuk grafik yang dikerjakan
oleh teste tersebut.
TES
PAULI
Tes Pauli
dikembangkan pada tahun 1983, oleh Dr.Richard Pauli bersama dengan Dr. Wilhem
Arnold dan Prof. Dr. Van Hiss. Pada dasarnya, Richard Pauli tergolong dalam
suatu aliran yang ingin membuat psikologi menjadi bidang ilmu pasti, yaitu
membuat psikologi sebagai suatu bidang eksperimen. Di dalam penyusunan atau
pembuatan test pauli ini, Richard Pauli mengambil cara yang dipergunakan oleh
Kraeplin, yaitu menggunakan suatu metode dengan cara mengerjakan penghitungan
sederhana di mana yang hendak dilihat adalah kurva kerja dari testee. Kraeplin
adalah seorang psikiater atau dokter jiwa yang menggunakan metode dengan
menyuruh testee menghitung.
v
Adapun
ciri dari test Pauli antara lain adalah: penjumlahan yang mengalir, angka yang
ditulis hanya satuan, hasil penjumlahan tidak dijumlahkan dengan angka
berikutnya.
v
Tujuan
pengukuran tes Pauli adalah mengetahui batas perbedaan kondisi individu,
melihat prestasi dengan tepat, dan mengetahui pengaruh sikap kerja terhadap
prestasi.
TUJUAN
Aspek kepribadian yang diukur dalam tes
Pauli antara lain:
·
Kekuatan
kemauan
·
Daya
tahan dan keuletan
·
Ketekunan
dan konsentrasi
·
Daya
penyesuaian
·
Vitalitas/energi
(dengan asumsi, energi = prestasi)
·
Kecermatan
dan ketelitian
·
Stabilitas
emosi
·
Sikap
terhadap tugas, sikap dalam menghadapi tantangan, dan cara mengendalikan diri.
TES EVALUASI BELAJAR
Fungsi Evaluasi:
1. Evaluasi sebagai alat untuk mengetahui
ketercapaian tujuan pengajaran
2. Evaluasi sebagai dasar untuk menentukan
nilai atau tingkat keberhasilan belajar siswa
3. Evaluasi sebagai alat untuk memotivasi
belajar siswa
4. Evaluasi sebagai alat untuk mendiagnosis
kesulitan belajar siswa
5. Evaluasi sebagai balikan bagi guru dan
sekolah untuk mengembangkan dan memperbaiki program dan proses pembelajaran
Jenis Evaluasi:
1. Evaluasi penempatan: untuk menempatkan
siswa dalam situasi belajar-mengajar yang tepat
2. Evaluasi psikodiagnostik: untuk mengenal
latar belakang siswa yang mengalami kesulitan belajar
3. Evaluasi formatif: untuk memberikan balikan
4. Evaluasi sumatif: untuk memberikan nilai
kemajuan dan keberhasilan siswa.
TEKNIK EVALUASI
1.
Teknik
tes:
Individu yang dievaluasi (testee) akan
mengalami perlakuan yang sama, dalam hal perintah, bentuk tugas, dan waktu yang
diperlukan untuk mengerjakan evaluasi tugas. Sehingga, individu yang dites
tersebut akan memiliki skor tertentu yang dapat dijadikan sebagai gambaran atas
apa yang telah dievaluasi.
2.
Teknik
non tes:
3.
Teknik
non tes ini bisa digunakan untuk menilai psikomotorik dan afektif dari peserta
didik, bukan aspek kognitifnya. Berbagai macam teknik non-tes. Pengamatan atau
observasi, skala penilaian dan sikap, interview, studi kasus, angket atau
kuesioner portofolio, dokumentasi, riwayat hidup.
Bentuk instrumen teknik tes dibagi menjadi
3 jenis, yaitu tulisan, lisan, dan tindakan.
Bentuk instrumen non-test: wawancara,
kuesioner, observasi, Skala sikap dan penilaian, sosiometri.
Tes
Inventori
A. PENGERTIAN TES KEPRIBADIAN
Definisi Kepribadian:
Dalam bahasa
inggris, kepribadian disebut dengan personality. Istilah ini berasal dari
bahasa Yunani “persona”, yang berarti toyang sebpeng. istilah ini kemudian
diadopsi oleh orang-orang roma dan mendapatkan konotasi baru yaitu “sebagaimana
seseorang nampak di hadapan orang lain”. Konotasi ini seakan-akan menunjukan bahwa kepribadian bukanlah diri
orang tersebut yang sebenarnya. Kata kepribaian memiliki banyak arti. Banyak
peneliti dan ilmuan mencoba mendefinisikan kepribadian secara komprehensif.
Definisi-definisi yang coba di paparkan oleh para peneliti atau ilmuan antara
lain:
Gordon allpport (dikatakan sebagai bapak teori kepribadian) mencoba
merumuskan, menjelaskan dan mengklasifikasi kurang lebih 50 pernyataan yang
menggambarkan tentang kepribadian. Salah satunya Allport menerangkan
kepribadian merupakan “the dinamic organization within the individual of those
pshycophysial system that determinate his uniqe adjustment to his enviroment”
(organisasi yang dinamis dalam diri individu yang merupakan rangkaian sistem
psikofisik yang menentukan keunikan penyesuaian individu terhadap
lingkungannya). Kata dinamis menunjukan bahwa kepribadian bisa berubah-ubah,
dan berbagai komponen kepribadian (yaitu sistem –sistem psikofisik) terdapat
hubungan yang erat. Hubungan-hubungan itu terorganisir sedemikan rupa sehingga
secara bersama-sama mempengaruhi pola prilakunya dalam menyesuaikan diri dengan
lingkungannya.
Raymond Cattel mendefinisikan kepribadian sebagai sesuatu yang
memungkinkan kita untuk meramal apa yang di lakukan oleh seseorang dalam
situasi tertentu. Sedangkan menurut alfred adler, kepribadian adalah gaya hidup
indivudu atau cara yang khas dari individu tersebut dalam memberikan respons
terhadap masalah-masalah hidup. Jp.chaplin dalam kasus psikolgi, yaitu
integrasi dari sifat-sifat tertentu yang dalam diselidiki dan dijabarkan untuk
menyatakan kualitas yang unik dari invidu (Ahmadi, 2004). Definisi lainnya
merumuskan kepribadian sebagai kondisi yang ditampakan keluar atau perilaku yang
bisa diamati; sebagai contoh Watson, 1924 (dalam Drummond&Jones, 2010)
mencirikan kepribadian sebagai “the end product of our habit system” (hasil
akhir dari sistem kebiasaan).
B. PAPI (The Personality Preference
Inventory)
PAPI merupakan sebuah alat ukur yang
memeriksa gaya kerja yang sangat populer dan digunakan oleh lebih dari 1000
perusahaan di lebih 50 negara. PAPI dirancang oleh Dr. Max Martin Kostick di
tahun 1960-an. Beliau bekerja di Universitas Boston , Amerika. Tes PAPI pertama
kali digunakan oleh konsultan manajemen PA consulting group pada tahun 1966. PA
memiliki hak ekskudif untuk memasarkan tester tersebut ke seluruh dunia pada
tahun1979, dan banyak perusahaan yang menggunakan dengan lisensi dibawah
naungan PA.
Tujuan Tes PAPI:
- Tes ini merupakan pemeriksaan yang khusus
berkaitan dengan kerja , tes ini berusaha untuk menjelaskan serta menjawab
pertanyaan terkait permasalahan kepribadian inheren. Gaya bekerja seseorang dan
melihat kemampuan seseorang dalam mengatasi dinamika dalam kelompok, terutama
karyawan dalam perusahaan.
PAPI
memiliki dua format, yakni:
·
PAPI-I
(Ipsatif ) dimana format tersebut mengadopsisebuah format wajib memilih
(forced-choice) dan menuntut responden untuk memilih prefensi – prefensi
darim90 pernyataan.
·
PAPI-N
(Normatif) Tes ini meminta orang-orang yang mengerjakan kuesioner untuk
memberikan tingkat sejauh mana mereka setuju dengan 126 pernyatan.
C. NEO-PI-R (NEO-Personality Inventory
Revised)
NEO-PI-R adalah
sebuah alat ukur yang dikembangkan oleh Costa dan McCrae dengan cara
menggunakan kuisioner yang dirancang untuk mengukur Big Five Traits. Mereka
membedakan masing-masing dari kelima dimensi kepribadian tersebut dengan
mengembangkan enam facet yang sifatnya lebih spesifik. Setiap facet diukur oleh
8 item, maka NEO-PI-R terdiri dari 240 item (5 faktor x 6 facet x 8 item).
Tujuan tes ini adalah untuk mengukur
kecenderungan emosi, hubungan interpersonal, keterbukaan terhadap pengalaman
baru, kecenderungan untuk tunduk pada orang lain, dan kemampuan individu dalam
berorganisasi
D.DISC ( Dominance, Influence, Steadiness,
Complience)
Alat tes DISC
adalah sebuah alat untuk memahami tipe-tipe perilaku dan gaya kepribadian,
pertama kali dikembangkan oleh William Moulton Marston. Dalam penerapannya di
dunia bisnis dan usaha, alat ini telah membuka wawasan dan pemikiran, baik
secara profesional maupun secara personal. Seperti umumnya alat-alat tes
sejenis (termasuk IQ tes), DISC pertama kali digunakan untuk kepentingan
militer dan secara luas digunakan sebagai bagian dalam proses penerimaan
tentara AS pada tahun-tahun menjelang Perang Dunia II.
E. EPPS (Edward Personality Preference
Schedule)
Merupakan tes
kepribadian yang mengukur tingkat kepribadian seseorang. Tes ini dikembangkan
menurut teori kepribadian H. A Murray, yang mencakup 15 kebutuhan yang harus
dimiliki manusia. Edward menyiapkan beberapa butir soal sesuai dengan kebutuhan
itu. Tes ini biasanya digunakan orang-orang yang akan memasuki dunia pekerjaan.
EPPS umumnya dikategorikan sebagai power tes yaitu tes yang tidak dibatasi
waktu dalam pengerjaannya. Jadi, penekanannya pada penyelesaian tugas bukan
waktunya. Dalam mengerjakan tes EPPS semua item harus dijawab, apabila ada satu
item saja yang terlewatkan maka interpretasi secara akurat tidak dapat dilakukan.
Tes EPPS dapat diberikan secara individual maupun klasikal. Latar belakang
awalnya adalah untuk konseling dan orientasinya adalah untuk orang-orang yang
normal (Karmiyati & Suryaningrum, 2005).
F. MBTI
Tes MBTI adalah tes
yang bertujuan untuk mengetahui tipe-tipe kepribadian seseorang dalam
lingkungannya. Tes ini dikembangkan oleh Katherine Cook Brigss dan putrinya,
Isabel Brigss Myers. Mereka mengembangkan tes ini sejak perang dunia II
(1939-1945). Mereka percaya bahwa pengetahuan akan kepribadian dapat membantu
perempuan yang akan memasuki dunia kerja di bidang industri. Tes MBTI bertujuan
secara khusus untuk mengklasifikasikan orang-orang menurut tipe-tipe
kepribadian yang spesifik yang kini menjadi rujukan bagi berbagai organisasi
dalam melakukan tes bagi pesertanya. Kuesioner ini didasarkan pada empat skala,
yang menghasilkan enam belas kemungkinan kombinasi atau tipe-tipe kepribadian
yang luas. MBTI bersandar pada empat dimensi utama yang saling berlawanan.
Masing-masing memiliki sisi positif dan sisi negatif.
Berikut empat skala kecenderungan MBTI,
yaitu :
1.
Ekstrovert (E) vs Introvert (I)
2.
Sensing (S) vs Intuition (I)
3.
Thinking (T) vs Feeling (F)
4.
Judging (J) vs Perceiving (P)
Kegunaan Tes MBTI
-
Bimbingan Konseling
- Pengembangan diri
-
Memahami orang lain dengan cara yang lebih baik
TES
GRAFIS DAN TES PROYEKTIF
Ada macam-macam tes di
dalam tes grafis dan tes proyektif, yaitu WZT, DAM, BAUM, HTP, dan GRAFOLOGI,
DRAGON TEST. Kita akan membahas satu persatu utntuk lebih detail dalam tes
tersebut.
1. WZT / WARTEGG
Dikembangkan sekitar tahun
1930 oleh Dr. Ehrig Wartegg dalam karyanya Gestaltung und Character sebagai
suatu outline untuk tipologi tes DCT ini. Tes ini terdiri dari 8 karakter item
data berupa bentuk/gambar yang ambigu di tiap 8 kotaknya. Tujuan tes ini untuk
mengeksplorasi struktur kepribadian dari fungsi dasarnya (emosi, imajinasi,
dinamisme, kontrol, dan fungsi realita, sejauhmana masalah-masalah yang ada
“meluas” dalam diri individu dan melihat abnormalitas manusia.
2. DAM
Tes Menggambar Orang
dilaksanakan secara individual. Biasanya digunakan untuk keperluan seleksi,
adakalanya tes ini dilaksanakan secara klasikal. Untuk keperluan pemeriksaan
klinis, tes ini dilakukan “work limit” (tanpa batas waktu pengerjaan) dan
jika testee menghendaki, ia diperkenankan menggunakan penghapus. Sebaliknya,
untuk keperluan pemeriksaan non klinis, adakalanya tes ini dilakukan “time
limit” (dibatasi waktu pengerjaannya) yaitu 10 menit dan testee tidak
diperkenankan menggunakan penghapus.
PERAN DAM:
Industri dan
Organisasi:Untuk digunakan sebagai bagian dari tes potensi (psikotes) dalam
seleksi karyawanUntuk membuat profil kompetensi, maka metode Assesment Center
masih dpat digunakan. Tes gambar orang ini akan menjadi pelengkap yagn penting
dalam memberikan informasi mengenai individu.
ü
Militer : seleksi, klinis,
diagnosa, dll
ü
TK : dapat melihat kesiapan
anak untuk sekolah
ü
SMA : Penjurusan
ü
Kuliah : seleksi,
kesesuaian minat dan bakat.
ü
Psikolog : Diagnosa
gangguan kepribadian > kebutuhan terapi
Kelebihan
|
Kekurangan
|
· Tes proyeksi dapat menjangkau lapisan-lapisan lebih dalam dari
kepribadian, (tidak disadari subyek)
|
· Tester harus memiliki keterampilan yang khusus
dalam kaitannya dengan ketepatan melakukan diagnose
|
· Bersifat ekonomis
|
· Tidak se-obyektif dan seakurat tes kognitif
|
· Tidak terstrukturnya rangsang memberi
kesulitan dalam membuat penilaian
|
|
· Akibat masalah penilaian, kebanyakan tehnik
proyeksi tidak memenuhi standar konvensional dari validitas dan reliabilitas.
|
3. BAUM
Tes menggambar
pohon (The Tree Test/Baum Test) bisa dilaksanakan secara individual maupun
klasikal. Untuk keperluan pemeriksaan klinis, tes ini dilakukan “work limit”
(tanpa batas waktu pengerjaan) dan jika testee menghendaki, ia diperkenankan
menggunakan penghapus. Sebaliknya, untuk keperluan pemeriksaan non klinis,
adakalanya tes ini dilakukan “time limit” (dibatasi waktu pengerjaannya) yaitu
10 menit dan testee tidak diperkenankan menggunakan penghapus.
4. HOUSE-TREE-PERSON TEST
Tes House Tree Person Drawings (H-T-P) atau tes Gambar Rumah Pohon Orang
ini merupakan tes yang dikembangkan oleh John Buck. Ia merasa bahwa kreativitas
merepresentasikan karakteristik kepribadian yang disalurkan melalui seni
grafis. Buck percaya bahwa dengan gambar, subjek dapat mengeluarkan kesulitan
alam bawah sadar-nya melalui sketsa dari gambaran proses primer.
·
Orang
Siapakah orang ini,
berapakah umurnya, apa hal yang digemari orang ini, apa yang tidak disukai,
adakah seseorang yang mencoba untuk menyakitinya, siapa yang mencari dia?
·
Rumah
Siapakah yang
tinggal di sana, apakah mereka bahagia, ada apa di dalamnya, seperti apa jika
pada malam hari, apakah orang-orang mengunjungi rumah tersebut, adakah yang
ingin ditambahkan oleh orang tersebut pada rumahnya?
·
Pohon
Pohon jenis apakah
ini, berapakah umurnya, hidup di musim apakah pohon ini, adakah seseorang yang
ingin menebangnya, tumbuhan lain apa yang hidup disekitarnya, siapa yang
mengairinya, apakah pohon tersebut mendapatkan cukup banyak cahaya?
5. GRAFOLOGI
Grafologi berasal
dari kata graphos yang berarti coretan atau tulisan dan logos yang berarti
ilmu. Jadi grafologi adalah ilmu yang mampu menginterpretasikan karakter
seseorang melalui tulisannya. Grafologi ini sudah ada sejak zaman kuno.
Tujuan dari tes ini
yaitu untuk mengetahui untuk mengungkapkan karakter dan kepribadian seseorang
melalui tulisannya. Dengan grafologi kita dapat mengetahui motivasi diri,
kestabilan emosi, keadaan mental, minat dan bakat, kecenderungan intelektual
bahkan kekuatan dan kelemahan diri.
KONSEP: Ruang, gerak, bentuk
6. DRAGON TEST
Tes yang
dikembangkan oleh J.D Lammerts Van Beuren-Smith, tes ini dieruntukkan untuk
anak-anak.
OBJEK:
· Matahari:ayah
· Rumah:ibu
· Pohon: anak
· Naga:kemarahan, oposisi, energi libido,kekuatan, kehendak, dinamika anak
· Kolam:emosi, perasaan, sensitivitas
TEST PROYEKTIF
Ø Test Proyektif
muncul karena adanya protes terhadap teori atau aliran lama yang kebanyakan
bersifat structuralism, behaviorism, yang kebanyakan memandang individu bukan
suatu whole tetapi sebagai suatu kumpulan dari berbagai aspek
Ø Aspek psikologis
manusia yang tidak disadari sulit diungkap dalam kondisi wajar (sukar diungkap
melalui self report, inventory). Jadi dalam pendekatan proyektif diperlukan
instrument khusus yang dapat mengungkap aspek-aspek ketidaksadaran manusia,
teknik proyektif ini kemungkinan subjek mau merespon, walaupun teknik proyektif
mempunyai arti interpretatif Teknik ini pendekatannya menyeluruh (global
approach).
ROSRACH
Metode proyektif yang paling dikenal dan digunakan secara luas dalam
melihat kepribadian seseorang adalah tes Rorschach. Dalam tes ini, klien
diperlihatkan sepuluh kartu dengan bentuk ambigu hasil dari cipratan tinta yang
hampir simetris. Lima kartu berwarna hitam, putih dan abu-abu yang berbayang,
sedangkan lima kartu lainnya memiliki warna. Kebanyakan ahli setuju bahwa tes
Rorschach ini merupakan teknik psikodiagnostik yang signifikan dan sensitif.
Tes ini mengevaluasi emosi-emosi yang dialami klien dalam hidupnya, tingkat
intelektual dan membantu menjelaskan komponen-komponen kepribadian seseorang.
PENYAJIAN TEST
Rorshach telah berhasil membuat satu seri kartu bercak tinta yang terdiri
dari sepuluh kartu dan sudah distandarisasi, kartu2 tersebut dapat digunakan
sebagai alat asesmen kepribadian seseorang. Bercak-bercak itu sekarang telah
dicetak diatas kertas tebal berwarna putih sebagai dasarnya, kartu berukuran 24
½ cm dan lebar 17 cm. 10 kartu tersebut dikelompokan menjadi dua yaitu:
·
kartu achromatic, kelompok kartu ini hanya mempunyai
warna hitam, putih dan abu-abu, yaitu kartu I, IV,V,VI dan VII.
·
kartu chromatic, kelompok kartu kromatik mempunyai
aneka warna lain, missal merah, biru, hijau dsb. Yaitu kartu II, III,VIII,
IX,dan X.
TAT
Thematic Apperception Test atau yang disingkat menjadi (TAT) adalah sebuah
alat bantu untuk mengukur aspek kepribadian individu. Dengan berbagai macam
perhitungan, kita bisa mengetahui alat ukur yang digunakan untuk menghitung,
bahkan mampu menarik sebuah kesimpulan, dalam menentukan kepribadian dan
kognitif seseorang secara umum. Metode dengan menggunakan kartu bergambar
seukuran 4 X 6 inchi. Diberikan masing – masing, pria dan wanita, 5 jenis kartu
yang berbeda dan 1 kartu kosong. TAT didasarkan pada teori kebutuhan Murray
yang melihat bahwa perilaku manusia didorong oleh motivasi internal dan
eksternal, sedangkan lingkungan dipandang sebagai press (tekanan) yang
mempengaruhi dorongan tersebut. Keduanya akan membentuk suatu interaksi antara
kebutuhan dan lingkungan yang disebut sebagai tema. Kesatuan tema merupakan
kesatuan interaksi itu yang terbentuk sejak jaman kanak-kanak tanpa disadari,
dan ini merupakan kunci dari suatu perilaku unik (khas) seseorang.
MANFAAT:
1.
TAT berguna dalam mempelajari secara keseluruhan
kepribadian seseorang, sehingga dapat menginterpretasi tingkah laku abnormal,
penyakit psikosomatis, neurose.
2.
Manfaat khusus TAT. Sebagai pendahuluan interview
therapi dan merupakan langkah pertama dalam psikoanalisa.
Daftar Pustaka:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar