Sejarah
Tes Psikologi
Sebelum
mempelajari lebih jauh mengenai psikodiagnostik, perlulah kiranya kita
mengetahui terlebih dahulu latar belakang mengenai sejarah psikodiagnostik.
Menurut Wertheimer (1975), sejarah psikodiagnostik perlu didiskusikan karena
memiliki fungsi:
1. Hal ini baik untuk perkembangan
individu karena menempatkan fenomena yang berbeda dalam satu perspektif
2. Menunjukkan perbedaan aktivitas
profesional dan hubungan psikodiagnostik dari waktu ke waktu, dan
3. Adanya peringatan bahwa psikodiagnostik
tidak dimulai dengan prosedur yang tua dan tidak sukses, tetapi ada instrumen
dan teorinya.
2200 SM
|
Pemerintahan kerajaan Cina mulai mengadakan tes seleksi penerimaan
pegawai baru
|
Yunani Kuno
|
Kerajaan Yunani Kuno mulai mengadakan tes untuk evaluasi proses
pendidikan
|
Abad Pertengahan
|
Universitas di Eropa mulai menggunakan test untuk pendidikan formal
|
1837
|
Seguin mempelopori pemberian pelatihan bagi penderita retardasi mental dan
memberikan perhatian pada aspek diskriminasi sensoris dan pengembangan
kendali motorik pada anak. Dasar ini kemudian menjadi dasar dari tes
inteligensi non verbal
|
1838
|
Esquirol mempublikasikan Mental
Retardation (MR) berdasarkan macam dan tingkat gangguannya
|
1884
|
Francis Galton mengadministrasikan test battery pertama untuk ribuan
orang di International Health Exhibit
|
1890
|
James McKeen Cattel menggunakan istilah tes mental di dalam menggunakan
alat tes battery yang diciptakan Galton
|
1897
|
Ebbinghaus mengembangkan tes aritmatic, memory span, dan sentence
completion
|
1901
|
Clark Wissler menemukan fakta bahwa Brass Instrument tidak memiliki
korelasi dengan pencapaian nilai akademik seseorang
|
1905
|
Binet dan Simon menemukan tes kecerdasan modern pertama
|
1913
|
Robert Yerkes menciptakan Army Alpha dan Army Beta untuk merekrut
sukarelawan perang dunia pertama
|
1916
|
Lewis Terman merevisi alat tes Binet dan Simon maka lahirlah Stanford dan
Binet
|
1917
|
Robert Woodworth menciptakan Personal
Data Sheet, alat tes kepribadian yang pertama
|
1920
|
Rorschach Inkblot ditemukan oleh Herman Rorschach
|
1921
|
Psychological Corporation, peneliti utama dari alat-alat tes psikologi
didirikan oleh Cattell, Thorndike dan Woodworth
|
1925
|
Berkembangnya SAT (Scholastic Aptitude Test) oleh Bingham dan
teman-temannya dan dikembangkan kembali oleh Spearman, Thurstone, Kelly
|
1927
|
Edisi Pertama Strong Vocational
Interest Blank diterbitkan
|
1939
|
Weschler Bellevue
Intelegence Scale diterbitkan
|
1942
|
Minnesota Multiphasic Personality
Inventory diterbitkan
|
1949
|
Weschler Intelegence
Scale untuk anak-anak diterbitkan
|
Metode
dan teknik Psikodiagnostika
Ada beberapa
metode dalam psikodiagnostika, yaitu :
1. Observasi
2. Wawancara
3. Tes
Psikologi
4. Analisa
Dokumen & Riwayat Hidup
Tes psikologi adalah serangkaian kegiatan
pengukuran untuk mendeskripsikan seseorang, baik kemampuan (ability),
kepribadian, kecenderungan dan sebagainya. Berdasarkan keputusan yang akan
diambil dalam pengukuran, maka tes psikologi mempunyai fungsi sebagai berikut:
·
Fungsi Seleksi
Tes psikologi berfungsi sebagai
seleksi jika digunakan untuk memilih individu-individu yang cocok/sesuai dengan
kualifikasi yang diharapkan.. misalnya tes masuk suatu lembaga pendidikan atau
tes seleksi jabatan tertentu. Berdasarkan hasilh-asil tes psikologis yang
dilakukan, pimpinan lembaga dapat memutuskan calon-calon pelamar yang dapat
diterima dan menolak alon-calon lainnya.
·
Fungsi Klasifikasi
Yaitu mengelompokkan
individu-individu dalam kelompok sejenis. Misalnya mengelompokkan siswa yang
mempunyai masalah sejenis, sehingga dapat diberi bantuan yang sesuai dengan
masalahnya. Atau mengelompokkan siswa ke dalam program khusus tertentu.
·
Fungsi Deskripsi
Tes ini berfungsi untuk
menjelaskan profil seseorang, baik kepribadian, tingkahlaku, kemampuan, minat
dan bakat dan sebagainya.
·
Mengevaluasi Suatu Tteatment
Tes psikologi digunakan juga
untuk mengavaluasisuatutreatment/tindakan yang telah dilakukan terhadap seseorang
atau sekelompok individu. Ini untuk mengavaluasi sampai tingkat mana
keberhasilan treatment yang
sudah diberikan. Evalusi ini sangat membantu untuk meneruskan tindakan
selanjutnya yang akan diambil.
·
Menguji Hipotesis
Tes psikologi juga bisa digunakan
menguji sebuah hipotesis dan asumsi yang ada. Ini dikarenakan, bahwa tes
psikologi terbuat/disusun dari sejumlah penelitian yang ilmiah
sebelumnya. Contoh penggunaan tes psikologi untuk menguji hipotesis ini
seperti membandingkan hasil eksperimen yang sudah didapatkan dengan tes
psikologi yang sudah dibakukan. Jadi hasilnya dapat di compare (membadingkan),
ataupun tes psikologi bisa langsung menguji hipotesis dengan menurunkan
indicator-indokator dari tes psikologi yang baku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar