Ada macam-macam tes di dalam tes grafis dan
tes proyektif, yaitu WZT, DAM, BAUM, HTP, dan GRAFOLOGI, DRAGON TEST. Kita akan
membahas satu persatu utntuk lebih detail dalam tes tersebut.
1. WZT / WARTEGG
Dikembangkan
sekitar tahun 1930 oleh Dr. Ehrig Wartegg dalam karyanya Gestaltung und
Character sebagai suatu outline untuk tipologi tes DCT ini. Tes ini terdiri
dari 8 karakter item data berupa bentuk/gambar yang ambigu di tiap 8 kotaknya. Tujuan
tes ini untuk mengeksplorasi struktur kepribadian dari fungsi dasarnya (emosi,
imajinasi, dinamisme, kontrol, dan fungsi realita, sejauhmana masalah-masalah
yang ada “meluas” dalam diri individu dan melihat abnormalitas manusia.

2. DAM
Tes Menggambar
Orang dilaksanakan secara individual. Biasanya digunakan untuk keperluan
seleksi, adakalanya tes ini dilaksanakan secara klasikal. Untuk keperluan
pemeriksaan klinis, tes ini dilakukan “work limit” (tanpa batas waktu
pengerjaan) dan jika testee menghendaki,
ia diperkenankan menggunakan penghapus. Sebaliknya, untuk keperluan pemeriksaan
non klinis, adakalanya tes ini dilakukan “time limit” (dibatasi waktu
pengerjaannya) yaitu 10 menit dan testee tidak diperkenankan menggunakan
penghapus.
PERAN DAM:
Industri dan
Organisasi:Untuk digunakan sebagai bagian dari tes potensi (psikotes) dalam
seleksi karyawanUntuk membuat profil kompetensi, maka metode Assesment Center
masih dpat digunakan. Tes gambar orang ini akan menjadi pelengkap yagn penting
dalam memberikan informasi mengenai individu.
Ø
Militer
: seleksi, klinis, diagnosa, dll
Ø
TK :
dapat melihat kesiapan anak untuk sekolah
Ø
SMA :
Penjurusan
Ø
Kuliah
: seleksi, kesesuaian minat dan bakat.
Ø
Psikolog
: Diagnosa gangguan kepribadian > kebutuhan terapi
Kelebihan
|
Kekurangan
|
·
Tes proyeksi dapat menjangkau lapisan-lapisan
lebih dalam dari kepribadian, (tidak disadari subyek)
|
·
Tester harus memiliki keterampilan yang khusus dalam
kaitannya dengan ketepatan melakukan diagnose
|
·
Bersifat ekonomis
|
·
Tidak se-obyektif dan seakurat tes kognitif
|
|
·
Tidak terstrukturnya rangsang memberi kesulitan
dalam membuat penilaian
|
|
·
Akibat masalah penilaian, kebanyakan tehnik proyeksi
tidak memenuhi standar konvensional dari validitas dan reliabilitas.
|
3. BAUM
Tes menggambar pohon
(The Tree Test/Baum Test) bisa dilaksanakan secara individual maupun klasikal.
Untuk keperluan pemeriksaan klinis, tes ini dilakukan “work limit” (tanpa batas
waktu pengerjaan) dan jika testee menghendaki, ia diperkenankan menggunakan
penghapus. Sebaliknya, untuk keperluan pemeriksaan non klinis, adakalanya tes
ini dilakukan “time limit” (dibatasi waktu pengerjaannya) yaitu 10 menit dan
testee tidak diperkenankan menggunakan penghapus.
4. HOUSE-TREE-PERSON
TEST
Tes House Tree
Person Drawings (H-T-P) atau tes Gambar Rumah Pohon Orang ini merupakan tes
yang dikembangkan oleh John Buck. Ia merasa bahwa kreativitas merepresentasikan
karakteristik kepribadian yang disalurkan melalui seni grafis. Buck percaya
bahwa dengan gambar, subjek dapat mengeluarkan kesulitan alam bawah sadar-nya
melalui sketsa dari gambaran proses primer.
ü Orang
Siapakah orang ini, berapakah umurnya, apa
hal yang digemari orang ini, apa yang tidak disukai, adakah seseorang yang
mencoba untuk menyakitinya, siapa yang mencari dia?
ü Rumah
Siapakah yang tinggal di sana, apakah
mereka bahagia, ada apa di dalamnya, seperti apa jika pada malam hari, apakah
orang-orang mengunjungi rumah tersebut, adakah yang ingin ditambahkan oleh
orang tersebut pada rumahnya?
ü Pohon
Pohon jenis apakah ini, berapakah umurnya,
hidup di musim apakah pohon ini, adakah seseorang yang ingin menebangnya,
tumbuhan lain apa yang hidup disekitarnya, siapa yang mengairinya, apakah pohon
tersebut mendapatkan cukup banyak cahaya?
5. GRAFOLOGI
Grafologi berasal
dari kata graphos yang berarti coretan atau tulisan dan logos yang berarti
ilmu. Jadi grafologi adalah ilmu yang mampu menginterpretasikan karakter
seseorang melalui tulisannya. Grafologi ini sudah ada sejak zaman kuno.
Tujuan dari tes ini
yaitu untuk mengetahui untuk mengungkapkan karakter dan kepribadian seseorang
melalui tulisannya. Dengan grafologi kita dapat mengetahui motivasi diri,
kestabilan emosi, keadaan mental, minat dan bakat, kecenderungan intelektual
bahkan kekuatan dan kelemahan diri.
KONSEP: Ruang, gerak, bentuk
6. DRAGON TEST
Tes yang dikembangkan oleh J.D Lammerts Van
Beuren-Smith, tes ini dieruntukkan untuk anak-anak.
OBJEK:
·
Matahari:ayah
·
Rumah:ibu
·
Pohon: anak
·
Naga:kemarahan, oposisi, energi
libido,kekuatan, kehendak, dinamika anak
·
Kolam:emosi, perasaan,
sensitivitas
TEST
PROYEKTIF
-
Test Proyektif muncul
karena adanya protes terhadap teori atau aliran lama yang kebanyakan bersifat
structuralism, behaviorism, yang kebanyakan memandang individu bukan suatu
whole tetapi sebagai suatu kumpulan dari berbagai aspek
-
Aspek psikologis manusia
yang tidak disadari sulit diungkap dalam kondisi wajar (sukar diungkap melalui
self report, inventory). Jadi dalam pendekatan proyektif diperlukan instrument
khusus yang dapat mengungkap aspek-aspek ketidaksadaran manusia, teknik
proyektif ini kemungkinan subjek mau merespon, walaupun teknik proyektif
mempunyai arti interpretatif Teknik ini pendekatannya menyeluruh (global
approach).
ROSRACH
Metode
proyektif yang paling dikenal dan digunakan secara luas dalam melihat
kepribadian seseorang adalah tes Rorschach. Dalam tes ini, klien diperlihatkan
sepuluh kartu dengan bentuk ambigu hasil dari cipratan tinta yang hampir
simetris. Lima kartu berwarna hitam, putih dan abu-abu yang berbayang,
sedangkan lima kartu lainnya memiliki warna. Kebanyakan ahli setuju bahwa tes
Rorschach ini merupakan teknik psikodiagnostik yang signifikan dan sensitif.
Tes ini mengevaluasi emosi-emosi yang dialami klien dalam hidupnya, tingkat
intelektual dan membantu menjelaskan komponen-komponen kepribadian seseorang.
PENYAJIAN
TEST
Rorshach telah berhasil membuat satu seri kartu bercak tinta yang
terdiri dari sepuluh kartu dan sudah distandarisasi, kartu2 tersebut dapat
digunakan sebagai alat asesmen kepribadian seseorang. Bercak-bercak itu
sekarang telah dicetak diatas kertas tebal berwarna putih sebagai dasarnya,
kartu berukuran 24 ½ cm dan lebar 17 cm. 10 kartu tersebut dikelompokan menjadi
dua yaitu:
-
kartu achromatic,
kelompok kartu ini hanya mempunyai warna hitam, putih dan abu-abu, yaitu kartu
I, IV,V,VI dan VII.
-
kartu chromatic, kelompok
kartu kromatik mempunyai aneka warna lain, missal merah, biru, hijau dsb. Yaitu
kartu II, III,VIII, IX,dan X.
TAT
Thematic Apperception Test atau yang disingkat
menjadi (TAT) adalah sebuah alat bantu untuk mengukur aspek kepribadian
individu. Dengan berbagai macam perhitungan, kita bisa mengetahui alat ukur
yang digunakan untuk menghitung, bahkan mampu menarik sebuah kesimpulan, dalam
menentukan kepribadian dan kognitif seseorang secara umum. Metode dengan
menggunakan kartu bergambar seukuran 4 X 6 inchi. Diberikan masing – masing,
pria dan wanita, 5 jenis kartu yang berbeda dan 1 kartu kosong. TAT didasarkan
pada teori kebutuhan Murray yang melihat bahwa perilaku manusia didorong oleh
motivasi internal dan eksternal, sedangkan lingkungan dipandang sebagai press
(tekanan) yang mempengaruhi dorongan tersebut. Keduanya akan membentuk suatu
interaksi antara kebutuhan dan lingkungan yang disebut sebagai tema. Kesatuan
tema merupakan kesatuan interaksi itu yang terbentuk sejak jaman kanak-kanak
tanpa disadari, dan ini merupakan kunci dari suatu perilaku unik (khas)
seseorang.
MANFAAT:
1.
TAT berguna dalam
mempelajari secara keseluruhan kepribadian seseorang, sehingga dapat
menginterpretasi tingkah laku abnormal, penyakit psikosomatis, neurose.
2.
Manfaat khusus TAT.
Sebagai pendahuluan interview therapi dan merupakan langkah pertama dalam
psikoanalisa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar