Senin, 25 April 2016

TES GRAFIS DAN TES PROYEKTIF

Ada macam-macam tes di dalam tes grafis dan tes proyektif, yaitu WZT, DAM, BAUM, HTP, dan GRAFOLOGI, DRAGON TEST. Kita akan membahas satu persatu utntuk lebih detail dalam tes tersebut.

1. WZT / WARTEGG
Dikembangkan sekitar tahun 1930 oleh Dr. Ehrig Wartegg dalam karyanya Gestaltung und Character sebagai suatu outline untuk tipologi tes DCT ini. Tes ini terdiri dari 8 karakter item data berupa bentuk/gambar yang ambigu di tiap 8 kotaknya. Tujuan tes ini untuk mengeksplorasi struktur kepribadian dari fungsi dasarnya (emosi, imajinasi, dinamisme, kontrol, dan fungsi realita, sejauhmana masalah-masalah yang ada “meluas” dalam diri individu dan melihat abnormalitas manusia.
http://massageng.com/wp-content/uploads/2012/12/gambar-lembar-tes-wartegg.jpg
2. DAM
Tes Menggambar Orang dilaksanakan secara individual. Biasanya digunakan untuk keperluan seleksi, adakalanya tes ini dilaksanakan secara klasikal. Untuk keperluan pemeriksaan klinis, tes ini dilakukan “work limit” (tanpa batas waktu pengerjaan)  dan jika testee menghendaki, ia diperkenankan menggunakan penghapus. Sebaliknya, untuk keperluan pemeriksaan non klinis, adakalanya tes ini dilakukan “time limit” (dibatasi waktu pengerjaannya) yaitu 10 menit dan testee tidak diperkenankan menggunakan penghapus.

PERAN DAM:
Industri dan Organisasi:Untuk digunakan sebagai bagian dari tes potensi (psikotes) dalam seleksi karyawanUntuk membuat profil kompetensi, maka metode Assesment Center masih dpat digunakan. Tes gambar orang ini akan menjadi pelengkap yagn penting dalam memberikan informasi mengenai individu.
Ø  Militer : seleksi, klinis, diagnosa, dll
Ø  TK : dapat melihat kesiapan anak untuk sekolah
Ø  SMA : Penjurusan
Ø  Kuliah : seleksi, kesesuaian minat dan bakat.
Ø  Psikolog : Diagnosa gangguan kepribadian > kebutuhan terapi
Kelebihan
Kekurangan
·         Tes proyeksi dapat menjangkau lapisan-lapisan lebih dalam dari kepribadian, (tidak disadari subyek)
·         Tester harus memiliki keterampilan yang khusus dalam kaitannya dengan ketepatan melakukan diagnose

·         Bersifat ekonomis
·         Tidak se-obyektif dan seakurat tes kognitif


·         Tidak terstrukturnya rangsang memberi kesulitan dalam membuat penilaian


·         Akibat masalah penilaian, kebanyakan tehnik proyeksi tidak memenuhi standar konvensional dari validitas dan reliabilitas.



3. BAUM
Tes menggambar pohon (The Tree Test/Baum Test) bisa dilaksanakan secara individual maupun klasikal. Untuk keperluan pemeriksaan klinis, tes ini dilakukan “work limit” (tanpa batas waktu pengerjaan) dan jika testee menghendaki, ia diperkenankan menggunakan penghapus. Sebaliknya, untuk keperluan pemeriksaan non klinis, adakalanya tes ini dilakukan “time limit” (dibatasi waktu pengerjaannya) yaitu 10 menit dan testee tidak diperkenankan menggunakan penghapus.

4. HOUSE-TREE-PERSON TEST
Tes House Tree Person Drawings (H-T-P) atau tes Gambar Rumah Pohon Orang ini merupakan tes yang dikembangkan oleh John Buck. Ia merasa bahwa kreativitas merepresentasikan karakteristik kepribadian yang disalurkan melalui seni grafis. Buck percaya bahwa dengan gambar, subjek dapat mengeluarkan kesulitan alam bawah sadar-nya melalui sketsa dari gambaran proses primer.
ü  Orang
Siapakah orang ini, berapakah umurnya, apa hal yang digemari orang ini, apa yang tidak disukai, adakah seseorang yang mencoba untuk menyakitinya, siapa yang mencari dia?

ü  Rumah
Siapakah yang tinggal di sana, apakah mereka bahagia, ada apa di dalamnya, seperti apa jika pada malam hari, apakah orang-orang mengunjungi rumah tersebut, adakah yang ingin ditambahkan oleh orang tersebut pada rumahnya?

ü  Pohon
Pohon jenis apakah ini, berapakah umurnya, hidup di musim apakah pohon ini, adakah seseorang yang ingin menebangnya, tumbuhan lain apa yang hidup disekitarnya, siapa yang mengairinya, apakah pohon tersebut mendapatkan cukup banyak cahaya?

5. GRAFOLOGI
Grafologi berasal dari kata graphos yang berarti coretan atau tulisan dan logos yang berarti ilmu. Jadi grafologi adalah ilmu yang mampu menginterpretasikan karakter seseorang melalui tulisannya. Grafologi ini sudah ada sejak zaman kuno.
Tujuan dari tes ini yaitu untuk mengetahui untuk mengungkapkan karakter dan kepribadian seseorang melalui tulisannya. Dengan grafologi kita dapat mengetahui motivasi diri, kestabilan emosi, keadaan mental, minat dan bakat, kecenderungan intelektual bahkan kekuatan dan kelemahan diri.
KONSEP: Ruang, gerak, bentuk

6. DRAGON TEST
Tes yang dikembangkan oleh J.D Lammerts Van Beuren-Smith, tes ini dieruntukkan untuk anak-anak.
OBJEK:
·         Matahari:ayah
·         Rumah:ibu
·         Pohon: anak
·         Naga:kemarahan, oposisi, energi libido,kekuatan, kehendak, dinamika anak
·         Kolam:emosi, perasaan, sensitivitas
TEST PROYEKTIF
-      Test Proyektif muncul karena adanya protes terhadap teori atau aliran lama yang kebanyakan bersifat structuralism, behaviorism, yang kebanyakan memandang individu bukan suatu whole tetapi sebagai suatu kumpulan dari berbagai aspek
-      Aspek psikologis manusia yang tidak disadari sulit diungkap dalam kondisi wajar (sukar diungkap melalui self report, inventory). Jadi dalam pendekatan proyektif diperlukan instrument khusus yang dapat mengungkap aspek-aspek ketidaksadaran manusia, teknik proyektif ini kemungkinan subjek mau merespon, walaupun teknik proyektif mempunyai arti interpretatif Teknik ini pendekatannya menyeluruh (global approach).
ROSRACH
Metode proyektif yang paling dikenal dan digunakan secara luas dalam melihat kepribadian seseorang adalah tes Rorschach. Dalam tes ini, klien diperlihatkan sepuluh kartu dengan bentuk ambigu hasil dari cipratan tinta yang hampir simetris. Lima kartu berwarna hitam, putih dan abu-abu yang berbayang, sedangkan lima kartu lainnya memiliki warna. Kebanyakan ahli setuju bahwa tes Rorschach ini merupakan teknik psikodiagnostik yang signifikan dan sensitif. Tes ini mengevaluasi emosi-emosi yang dialami klien dalam hidupnya, tingkat intelektual dan membantu menjelaskan komponen-komponen kepribadian seseorang.
PENYAJIAN TEST
Rorshach telah berhasil membuat satu seri kartu bercak tinta yang terdiri dari sepuluh kartu dan sudah distandarisasi, kartu2 tersebut dapat digunakan sebagai alat asesmen kepribadian seseorang. Bercak-bercak itu sekarang telah dicetak diatas kertas tebal berwarna putih sebagai dasarnya, kartu berukuran 24 ½ cm dan lebar 17 cm. 10 kartu tersebut dikelompokan menjadi dua yaitu:
-      kartu achromatic, kelompok kartu ini hanya mempunyai warna hitam, putih dan abu-abu, yaitu kartu I, IV,V,VI dan VII.
-      kartu chromatic, kelompok kartu kromatik mempunyai aneka warna lain, missal merah, biru, hijau dsb. Yaitu kartu II, III,VIII, IX,dan X.
TAT
Thematic Apperception Test atau yang disingkat menjadi (TAT) adalah sebuah alat bantu untuk mengukur aspek kepribadian individu. Dengan berbagai macam perhitungan, kita bisa mengetahui alat ukur yang digunakan untuk menghitung, bahkan mampu menarik sebuah kesimpulan, dalam menentukan kepribadian dan kognitif seseorang secara umum. Metode dengan menggunakan kartu bergambar seukuran 4 X 6 inchi. Diberikan masing – masing, pria dan wanita, 5 jenis kartu yang berbeda dan 1 kartu kosong. TAT didasarkan pada teori kebutuhan Murray yang melihat bahwa perilaku manusia didorong oleh motivasi internal dan eksternal, sedangkan lingkungan dipandang sebagai press (tekanan) yang mempengaruhi dorongan tersebut. Keduanya akan membentuk suatu interaksi antara kebutuhan dan lingkungan yang disebut sebagai tema. Kesatuan tema merupakan kesatuan interaksi itu yang terbentuk sejak jaman kanak-kanak tanpa disadari, dan ini merupakan kunci dari suatu perilaku unik (khas) seseorang.
MANFAAT:
1.     TAT berguna dalam mempelajari secara keseluruhan kepribadian seseorang, sehingga dapat menginterpretasi tingkah laku abnormal, penyakit psikosomatis, neurose.
2.    Manfaat khusus TAT. Sebagai pendahuluan interview therapi dan merupakan langkah pertama dalam psikoanalisa.










Tidak ada komentar:

Posting Komentar